Di sini saya ingin menjelaskan alasan kenapa saya lebih memilih konsep membangun jaringan pemakai Pulsa Pribadi daripada penjual Pulsa di dalam konsep bisnis pulsa modern di BONUSPULSA.
Di konsep bisnis pulsa modern yang perlu kita lakukan pada intinya hanya dua saja. Mengubah cara berbelanja pulsa dari counter/kios pulsa beralih ke BONUSPULSA dan menceritakan kepada orang lain gaya hidup baru kita tersebut (isi pulsa sendiri + dapet income/BONUS). Kalau Anda pahami sebenarnya secara tidak langsung saya sedang membangun jaringan pemakai pulsa pribadi.
Dalam proses edukasi bisnis kepada mitra BONUSPULSA khususnya mitra jaringan saya di CIPUTAT BONUS PULSA, saya selalu menekankan untuk tidak berjualan melainkan memakai sendiri pulsanya (jaringan pemakai). Tujuannya agar ketika tim bisnis pulsa saya melakukan ekspansi bisnis ke berbagai wilayah di Indonesia, penetrasinya bisa lebih baik dan lebih optimal. Kok bisa? Karena hampir sebagian besar orang tidak bisa menjual.
Ya, itu adalah fakta tidak terbantahkan bahwa sebagian besar orang pada dasarnya tidak bisa berjualan. Entah karena tidak bakat ataupun karena gengsi semata untuk terjun di bisnis jual menjual (marketing). Mungkin kalau saya pribadi tidak ada masalah dengan marketing karena memang dulu pernah ikut multilevel marketing. Tapi, apakah Mitra BONUSPULSA saya juga bisa menguasai ilmu marketing yang saya miliki? Hmmm… sepertinya belum tentu. Meski kenyataannya ada beberapa Mitra BONUSPULSA saya ada juga yang kadang-kadang melakukan sambilan jualan pulsa di sela-sela rutinitas pekerjaan mereka disekitar lingkungan kerja, lingkungan kampus dan lingkungan rumahnya dan selebihnya Mitra saya yang lainnya hanya pemakai Pulsa saja dan lebih menggunakan atau menikmati fasilitas kemudahan isi pulsa melalui HP sendiri
Menjual itu tidak mudah. Beda halnya dengan memakai. Cuma dipakai sendiri apa susahnya. Saya jadi ingat dengan sebuah kalimat..
Kalau Anda diminta memasarkan satu gelas aqua dengah harga 500, kira-kira lebih mudah mana? Anda jual atau Anda pakai sendiri?
Bagaimana dengan jawaban anda? Kalau saya pribadi pasti lebih memilih pakai sendiri karena memang isi yang ada di dalam gelas aqua tersebut salah satu kebutuhan pokok saya yaitu AIR. Kalaupun saat ini saya sedang tidak butuh AIR minum tapi sewaktu-waktu saat saya sudah merasakan haus pasti AIR tersebut akan saya minum. Lalu bagaimana dengan Pulsa? Sudah pastinya pulsa juga sekarang ini sudah menjadi kebutuhan pokok saya. Kalau saat ini saya belum butuh pulsa tapi nantinya PASTI saya akan butuh pulsa. Bagaimana dengan anda? Apakah pulsa sudah menjadi kebutuhan pokok anda? Saya rasa kalau anda pengguna HP (Telepon Selular) jawaban anda IYA.
Seperti itulah gambaran membangun jaringan pemakai pulsa lebih mudah daripada jaringan penjual pulsa. Meskipun demikian, jangan melarang jika memang ada grup bisnis pulsa Anda yang memilih berjualan. Karena memang ada beberapa jenis downline yang akan kita dapatkan jika menjalankan bisnis dengan sistem jaringan. Ada yang suka jualan dan ada yang tidak.
Btw, tulisan ini saya sering memakai kata jaringan. Ada yang alergi dengan kata jaringan? Atau malah Anda trauma dengan hal-hal berbau jaringan? Hehehe… kalau saya malah ketagihan membangun bisnis dengan sistem jaringan. Kenapa? Simak ungkapan Robert T.Kiyosaki dalam buku The Business School :
“Sementara sebagian besar orang rata-rata mencari pekerjaan, orang kaya sibuk membangun jaringan bisnisnya.”
Jaringan, adalah kata yang mayoritas kurang disukai kebanyakan orang tapi menjadi salah satu kunci kesuksesan. Robert Kiyosaki bukan pelaku MLM lho. Tapi statement tersebut keluar justru ketika dia melihat potensi jaringan bisnis luar biasa.
Bahkan ini diamini pula oleh Pebisnis dan Motivator top Indonesia, Tung Desem Waringin dalam buku 24 Prinsip Milyader Yang Mencerahkan. Sukses = nilai tambah + faktor kali. Anda tahu faktor kali yang beliau maksud? Faktor kali itu adalah JARINGAN.
Gabung bersama kami KLIK DISINI